Dari manakah sejarah hot pot bermula? Mungkin sebagian orang merasa kesulitan menemukan negara asal makanan tersebut. Apakah itu Jepang, China atau Thailand.
Sebenarnya kuliner tersebut berasal dari China. Mungkin Anda pernah menjumpai shabu-shabu di Jepang atau steamboat dari Thailand. Ternyata, keduanya adalah adaptasi dari hot pot.
Sejarah Hot Pot di China
Berdasarkan sejarah, hot pot berasal dari China sejak 1000 tahun yang lalu. Akan tetapi, pembuatnya bukan masyarakat China sendiri, melainkan bangsa Mongolia.
Ketika masa itu, bangsa Mongolia sedang melakukan invansi ke China. Saat melakukannya, mereka mengambil keputusan untuk tidak membawa bekal makanan maupun peralatan memasak. Sebab, menjadikan barang bawaan terasa terlalu banyak dan berat.
Begitu menyebrangi tembok China, rupanya prajurit dari Mongolia yang menunggang kuda dikepung. Lantas, para prajurit ini merasakan lapar. Namun, mereka tidak membawa peralatan untuk memasak.
Akhirnya, muncul sebuah ide untuk merebus air dalam topi baja guna memasak makanan. Ini adalah sejarah hot pot yang kemudian menyebar di China. Lantas, setiap wilayah di negara tersebut menciptakan variasi kuliner berbeda.
Kuliner tersebut juga punya tempat tersendiri di hati kaisar. Salah satunya adalah Kaisar Qianlong dari dinasti Qing. Kaisar Qianlong begitu menyukai sajian ini.
Ketika masa itu, setiap kerajaan menyelenggarakan pesta bagi pejabat tua dan pensiunan kerajaan. Menu andalannya adalah hot pot berisi daging.
Berdasarkan sejarahnya, sajian ini begitu disukai oleh keluarga kerajaan. Selain itu, masyarakat umum atau rakyat jelata juga cukup menyukainya.
Sejarah hot pot yang bermula dari para prajurit Mongolia dalam memasak makanan, lantas bukan hanya menyebar di China. Melainkan juga sampai ke negara tetangga seperti Jepang, Korea dan lainnya.
Kuliner tersebut mempunyai beragam varian bahan makanan dan saus. Jadi, tidak heran apabila masyarakat menyukainya hingga ke generasi berikutnya.
Penyajian Hot Pot dan Makna di baliknya
Setelah membahas sejarah hot pot, mari mengenali tentang penyajiannya. Biasanya kuliner tersebut disajikan dalam wadah pot. Di dalamnya, ada beragam bahan makanan, misalnya saja sayuran, ikan, daging, tahu dan lain lain.
Meskipun berasal dari China, seiring berjalannya waktu, kuliner tersebut semakin menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Mungkin Anda sudah banyak menjumpai kedai atau restoran yang menjualnya.
Sekarang ini, melampaui sejarah hot pot, resep olahan kulinernya juga semakin beragam. Sebut saja resep kuah rempah, kuah bening, seafood, pedas dan lainnya. Jadi, begitu banyak variasi apabila ingin menikmatinya.
Mengingat sajian ini melibatkan panci berisi kaldu yang dipanaskan dengan beragam bahan makanan, setiap orang dapat memasak bahan makanan pilihan sendiri sesuai selera.
Anda boleh memilih sendiri apakah ingin memasak daging, seafood, sayuran, jamur, tahu atau bahan makanan lain. Jadi, tidak harus menyantap bahan makanan yang tidak disukai.
Apa yang menarik dari hot pot bukan hanya variasi bahan makanan di dalamnya. Namun juga pilihan saus dan bumbunya. Saus dan bumbu yang disajikan semakin menambah cita rasa makanan.
Banyak saus populer tersedia, misalnya saja saus cabai, saus kacang, saus bawang putih, saus ikan hingga saus kari. Perpaduan bahan makanan dan sausnya begitu menggoyang lidah.
Apabila mengulik sejarah hot pot, jangan hanya membahas tentang kelezatannya. Kenali juga apa makna di balik sajian lezat tersebut.
Hot pot senantiasa disantap secara beramai-ramai mengingat porsinya besar. Hal ini menunjukkan simbol kebersamaan. Orang-orang bisa menikmatinya dalam waktu lama sembari berbincang.
Jadi, sajian ini bukan sekedar memberikan pengalaman makan lezat. Namun juga mempererat rasa kebersamaan. Anda akan mendapatkan pengalaman sosial yang menyenangkan.
Ragam Kuah Hot Pot yang Populer
Mengenal sejarah hot pot rasanya tidak lengkap jika tidak mencari tahu tentang ragam kuahnya. Ini dia 4 jenis kuah yang cukup populer di dunia.
1. Kuah Mala
Mala termasuk sajian populer di Sichuan, Tiongkok. “Mala” berawal dari kata “ma” dengan makna mati rasa, lalu kata “la” bermakna kepedasan. Jadi, artinya kuah mala punya rasa pedas.
Mala dibuat dengan beragam rempah, sebut saja merica, bawang putih, bubuk cabai, jahe hingga cengkeh. Tidak jarang, ada tambahan lemak sapi dan minyak sayur sehingga lebih lezat.
2. Kuah Tom Yam
Walaupun hot pot berasal dari Tiongkok, ada pula variasi kuah dengan rempah khas negara Asia lain. Misalnya saja tom yam yang adalah kuliner dari Thailand.
Tom yam punya beragam rempah khas, misalnya saja serai, jeruk kunci, jahe hingga lemon. Tidak jarang, ada campuran kaldu udang yang memperkaya rasa.
3. Kuah Kolagen
Kolagen ialah protein yang bisa menyehatkan tubuh. Oleh karenanya, banyak dijadikan sebagai racikan kuah kaldu hot pot. Biasanya menggunakan kaldu kolagen ayam.
4. Kuah Miso
Kuah miso asalnya dari sup miso. Sup miso ialah kuliner Jepang dengan bahan baku kedelai yang difermentasi. Kuah miso punya kandungan protein, vitamin hingga mineral.
Hot pot adalah kuliner yang sudah tidak asing di masyarakat Indonesia. Sejarah hot pot sendiri berasal dari China yang dibawa oleh bangsa Mongolia ketika melakukan invansi ke China.