Mari mengenal barang inferior yang memiliki peran penting di dalam ilmu ekonomi. Ini merupakan salah satu istilah yang sering disinggung ketika membahas tentang aktivitas pasar yang cangkupannya cukup luas.
Secara singkat, barang inferior merupakan komoditas yang permintaannya menurun saat harganya turun, atau bisa dikatakan pendapatan konsumen meningkat. Berdasarkan pengertian tersebut, memang cukup aneh tapi hal itu nyata.
Di pasar ekonomi, memang banyak hal yang terjadi termasuk adanya barang inferio. Jika ingin lebih tahu tentang istilah satu ini, mulailah untuk barang inferior melalui penjelasan berikut!
Mengenal Barang Inferior Berdasarkan Fakta-Fakta Berikut
Jika ingin lebih mengenal barang inferior, ketahui dulu pengertiannya secara mendalam agar tahu istilah ekonomi satu ini. Barang inferno adalah istilah yang ada di dalam ilmu ekonomi, merujuk pada produk yang mengalami penurunan permintaan, ketika masyarakat pendapatannya meningkat.
Jika mengetahui definisinya, mungkin sekilas cukup aneh. Bagaimana bisa pendapatan masyarakat meningkat, tapi permintaan barang menurun.
Secara logika, umumnya permintaan barang akan meningkat seiring dengan pendapatan yang semakin meningkat juga. Tapi sekali lagi, ini hanya berlaku pada barang inferior saja.
Jika Anda mengenal barang inferior lebih jauh, istilah ini tertuju pada barang-barang dengan kualitas tidak begitu bagus. Biasanya barang tersebut juga menjadi alternatif ketika konsumen belum bisa membeli suatu barang dengan harga yang lebih mahal.
Seiring meningkatnya pendapatan masyarakat, konsumen tentu saja akan mengganti barang berkualitas standar dengan yang harganya lebih mahal dan bermutu tinggi.
Untuk lebih jelasnya, Berikut adalah beberapa fakta yang harus Anda ketahui tentang barang inferno, berikut beberapa fakta yang perlu diketahui :
1. Kriteria Barang Inferior
Untuk bisa mengenal barang inferior, Anda juga perlu tahu bahwa ada beberapa kriterianya. Jadi, tidak asal menyebut suatu barang sebagai interior tanpa memenuhi kriteria berikut :
- Harganya biasanya lebih murah dibandingkan dengan barang substitusi yang lebih mahal dengan kualitas bagus.
- Biasanya menjadi pengganti barang yang berkualitas tinggi. Sebab, ketika pendapatan masyarakat tinggi, pasti akan memilih barang yang lebih baik.
- Dan dipilih oleh konsumen yang pendapatannya rendah atau ekonominya sedang sulit, sehingga mencari alternatif dengan membeli barang murah.
Akan tetapi, Anda harus tahu bahwa kriteria barang inferno juga bisa berdasarkan konteks dan preferensi masing-masing individu. Bahkan tiap negara, barang inferno juga bervariasi. Antara negara berkembang dan maju, kriterianya sudah pasti berbeda.
2. Contoh Barang Inferior yang Sering Ditemui
Ketika Anda ingin lebih mengenal barang inferior, perlu diketahui juga bahwa contohnya ada beberapa di pasaran, diantaranya adalah :
- Makanan olahan murah yang kualitasnya rendah dengan kandungan nutrisi minim, seperti mie instan, makanan cepat saji, atau camilan yang terbuat dari tepung.
- Transportasi umum dengan tingkat kenyamanan rendah. Seperti naik kereta dengan kelas ekonomi yang kursinya tegak demi mendapatkan harga tiket murah.
- Pakaian yang kualitasnya rendah dan dari bahan tipis sehingga mudah rusak. Namun, orang-orang yang mencari barang inferior hanya ingin mendapatkan baju baru dengan harga lebih terjangkau.
- Produk elektronik dengan kualitas buruk karena mencari yang harganya murah.
- Memilih suatu barang dari merek generik karena menawarkan produk dengan kualitas rendah untuk dijual harga murah.
3. Barang Inferior Berbeda dengan Barang Superior
Fakta berikutnya jika Anda mengenal barang inferior lebih jauh, ada lawan katanya yaitu superior. Jadi, ada beberapa perbedaan antara inferior dan superior berdasarkan dari beberapa aspek. Pertama, dari kualitasnya, superior sudah pasti bermutu tinggi sementara inferior memiliki mutu yang lebih rendah karena dijual murah.
Kedua, respon terhadap pendapatan juga berbeda. Jika barang superior dipilih ketika pendapatan meningkat karena konsumen ingin mendapatkan barang bagus. Sementara inferior didapat ketika konsumen penghasilannya sedang turun.
4. Penurunan Harga Berpengaruh Pada Barang Inferior
Fakta terakhir dari barang inferior adalah penurunan harga yang berpengaruh besar pada barang inferior. Barang inferior memang bisa saja terlupakan ketika pendapatan masyarakat naik. Tapi ketika harga-harga barang sedang turun, ada efek yang timbul terhadap barang inferior itu sendiri, seperti:
- Efek subtitusi. Hubungannya selalu bersifat negatif karena antara permintaan dan perubahan harga selalu berlawanan. Jadi, ketika barang-barang harganya naik, masyarakat akan mencari barang yang lebih terjangkau.
- Efek pendapatan, di mana pendapatan konsumen meningkat, akan membeli barang dalam jumlah banyak. Sebaliknya, jika pendapatan menurun, sudah pasti membeli barang dalam jumlah yang lebih sedikit.
- Efek harga barang inferior. Dalam hal ini, antara pendapatan dan subtitusi memiliki arah yang berlawanan.
Jadi, ketika harga barang inferior turun dengan pendapatan negatif, maka permintaan menurun. Sementara efek subtitusi bersifat positif, dapat meningkatkan permintaan barangnya.
Penjelasan di atas sepertinya cukup jelas untuk dipahami dalam ilmu ekonomi. Setelah mengenal barang inferior lebih jauh, ternyata memiliki elastisitas yang menunjukkan permintaan suatu barang terhadap perubahan harga dan pendapatan sangat sensitif.