Inilah Cara Mengajari Moralitas pada Anak Mulai dari Usia Dini

Menjadi orang tua yang memiliki buah hatinya pasti cukup berat, terlebih ketika orang tua harus mengajarkan moralitas pada anak sejak ia kecil. Setiap pelajaran yang diberikan harus dilakukan secara hati-hati dengan kesabaran ekstra.

Moralitas sendiri merupakan pokok penting yang harus ditanamkan kepada setiap manusia sejak mengenal lingkungan sekitarnya. Dengan begitu, anak tersebut kelak akan menjadi manusia mulia dan dicintai oleh orang-orang di sekitarnya.

Pelajaran Penting untuk Meningkatkan Moralitas pada Anak Sejak Dini

Menjadi orang tua yang memiliki buah hatinya pasti cukup berat, terlebih ketika orang tua harus mengajarkan moralitas pada anak sejak ia kecil

Dalam proses mengajari pendidikan di keluarga, para orang tua memiliki kewajiban untuk memahami bagaimana perkembangan anak dan lingkungannya. Hal tersebut berhubungan langsung tentang bagaimana moralitas itu terbentuk. Sementara beberapa poinnya yaitu sebagai berikut.

1. Mengajarkan Menjadi Pendengar yang Baik

Salah satu poin terpenting dalam mengajarkan moralitas pada anak sejak dini yaitu Anda harus mengajarkan si kecil untuk menjadi pendengar yang baik. Dengan menjadi pendengar yang baik, maka anak cenderung mudah memahami orang di sekitarnya.

Selain itu sebagai bentuk dari attitude, seorang pendengar yang baik cenderung lebih bisa menahan ego di dalam dirinya. Sementara ego tersebut seringkali menjadi sumber mengapa anak senang melakukan sesukanya termasuk di dalam lingkungan pertemanan.

Menjadi pendengar berarti ia akan semakin mudah menelah ajaran-ajaran baik yang masuk ke dalam otaknya. Namun, Anda juga harus memperhatikan juga agar anak paham serta mau meningkatkan sedikit sikap kritis agar tidak terpengaruh hal-hal negatif.

2. Mengajarkan Anak agar Ringan Memberi

Cara lain dalam mengajarkan moralitas pada anak juga perlu disampaikan tentang baiknya menjadi seseorang yang ringan memberi. Sifat ini memiliki pengaruh besar pada moralitas, sehingga si kecil bisa belajar caranya ikhlas.

Tentu saja pada tahapan ini tergolong cukup sulit dalam mengajarkannya, sehingga para orang tua harus memberikan contoh nyata sekaligus memberikan penjelasan kepadanya. Sampai si kecil paham, maka ia akan mengikuti ajaran Anda tanpa paksaan.

Sementara untuk proses kecilnya, Anda bisa mengajak anak untuk datang ke sebuah panti asuhan atau pesantren dengan membawa makanan untuk anak-anak tersebut. Nantinya si kecil akan merasakan bagaimana dampak positif setelah memberikan makanan tersebut.

Moralitas pada anak ini akan mulai terbentuk setelah anak menyadari bahwa pemberiannya bisa membuat orang lain merasa bahagia. Tentu saja, berbagai contoh lainnya bisa dilakukan seperti memberikan sesuatu yang kurang beruntung di sekitarnya.

3. Beri Penjelasan Tentang Perbuatan Baik dan Buruk

Sebagai pribadi yang polos, pastinya si kecil tidak benar-benar memahami baik dan buruk perilaku manusia sebagai mana mestinya. Itulah sebabnya, Anda sebagai orang tua harus siap memberikan setiap penjelasan antara baik dan buruk kepada anak.

Mengenai baik dan buruk setiap perbuatan berkaitan erat dengan moralitas pada anak di masa depannya. Tidak hanya mengajarkan perbuatan tersebut baik atau buruk, Anda juga perlu menjelaskan mengapa perbuatan tersebut baik atau buruk.

Salah satu cara efektif dalam proses mengajarkan anak perihal ini yaitu orang tua bisa menyampaikan jika si anak berada di posisi orang lain. Dengan begitu, si anak akan menyadari bahwa setiap perbuatan buruk dari orang lain akan membuatnya kurang nyaman.

4. Mengajarkan Sikap Sebagai Pribadi yang Penyayang

Selain itu, cara mengajarkan moralitas pada anak sejak dini yaitu dengan cara mendidik agar anak menjadi pribadi penyayang. Kepribadian inilah yang membuat nurani anak semakin tajam, sehingga tidak perlu alasan tentang kebaikan di dalam dirinya.

Mengajarkan pribadi penyayang berarti ia harus menyanyi setiap makhluk ciptaan Tuhan tanpa harus membandingkan ke salah satunya. Pribadi penyayang tidak bisa lepas dari sikap pemaaf karena keduanya saling berkaitan satu sama lainnya.

Sebagai contoh pada saat anak sedang menyayangi hewan peliharaannya, maka ia harus memaafkan apabila peliharaannya tersebut mati oleh makhluk lainnya. Kesedihan setelah merasa kehilangan jangan sampai menimbulkan perasaan dendam pada anak.

5. Hindari Memarahi Anak secara Berlebihan

Moralitas pada anak seringkali goyah karena perbuatan yang dilakukan oleh orang tuanya. Seorang anak cenderung sulit mempelajari sesuatu dari perkataan ketimbang meniru segala sesuatu yang ada di lingkungannya.

Apabila ketika anak melakukan kesalahan dan orang tua justru memarahinya secara berlebihan, maka anak cenderung akan melakukan hal sama apabila terjadi hal yang sama. Sikap ini akan menutup sifat pemaafnya yang sudah Anda ajarkan sebelumnya.

Anda perlu paham bahwa tegas bukan berarti harus memarahinya secara berlebihan meskipun si kecil membuat kesalahan. Sebagai orang tua Anda harus memberikan ketegasan yang sekiranya bisa membuat anak mengerti tentang kesalahannya.

Anda wajib menjelaskan sampai si anak paham dengan perkataan yang tidak menyinggung dirinya. Kalaupun Anda memang terpaksa harus memarahinya, maka jangan berlebihan dan jangan biarkan si anak merasa bahwa Anda membencinya.

Setiap orang tua pastinya ingin anak-anaknya memiliki budi dan moral yang baik agar menjadi pribadi mulia. Oleh sebab itu, penting dalam proses mengajarkan moralitas pada anak dilakukan dengan sabar dan memperhatikan karakter bawaan anak tersebut.