Palestina Masuk Anggota PBB, Beberapa Negara Menolak

Setelah melewati beberapa dekade, PBB akhirnya memberikan hak istimewa untuk membuat Palestina masuk anggota PBB atas keputusan pada Jumat, 10 Mei 2024. Sedangkan hak tersebut berdasarkan keputusan daro anggota lainnya.

Meskipun banyak negara mendukung atas resolusi tersebut, masih ada sembilan negara merasa keberatan untuk membuat Palestina menjadi anggota PBB. Tentu ada alasan tersendiri mengapa penolakan tersebut terjadi.

Daftar Negara Menolak Palestina Masuk Anggota PBB

Setelah melewati beberapa dekade, PBB akhirnya memberikan hak untuk membuat Palestina masuk anggota PBB atas keputusan pada Jumat, 10 Mei 2024

Dari beberapa yang menolak masuknya Palestina sebagai anggota PBB memiliki alasan sepihak, sehingga memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru terkait hal tersebut. Adapun beberapa negara yang menolak serta alasannya, yaitu sebagai berikut.

1. Amerika Serikat

Sudah sejak Amerika Serikat memberikan dukungan terhadap Israel atas konfliknya pada Palestina. Oleh sebab itu, Amerika Serikat memberikan penolakan atas keputusan negara lainnya untuk membuat Palestina masuk anggota PBB.

Amerika Serikat memberikan tanggapan terhadap keputusan tersebut, di mana menyebutkan bahwa perdamaian berkelanjutan bisa diperoleh apabila adanya jaminan keamanan kepada Israel. Dengan begitu, kebebasan dan martabat bisa terbentuk.

Sementara Amerika Serikat juga mengataan bahwa langkah-langkah sepihak dari PBB tidak akan mencapai tujuan terkait kebebasan dan martabat tersebut. Perwakilan AS mengaku status kenegaraan bisa tercapai apabila melibatkan negosiasi para pihak.

2. Hongaria

Berikutnya adalah Hongaria yang memberikan penolakan atas hasil rundingan Palestina masuk anggota PBB. Sedangkan hal tersebut memiliki alasan berbeda dari Amerika Serikat, Hongaria lebih mengarah kepada ketidakjelasan keputusan tersebut.

Lebih jelasnya Hongaria menganggap bahwa mereka berangkat atas keinginannya untuk tetap menjaga kejelasan hukum serta proses cermat di dalam organisasi. Hal tersebut berlandasan penerimaan dan partisipasi di dalam pekerjaan majelis.

Menurut pihak Hongaria resolusi tersebut tidak berjalan kondusif dalam meredakan situasi yang ada. Arahnya yaitu tidak menemukan solusi damai terhadap perkembangan konflik di negara bagian Timur Tengah tersebut.

Bahkan Hongaria sampai mengutuk perbuatan teroris yang terjadi pada 7 Oktober yaitu Hamas, sehingga memicu peperangan di jalur Gaza. Pihaknya mengatakan untuk melakukan pembebasan segera tanpa adanya syarat terjadi sisa-sisa para sandera.

3. Papua Nugini

Lalu, Papua Nugini juga menjadi salah satu negara yang menolak Palestina masuk anggota PBB. Sama seperti pihak sebelumnya yang mengarah kepada perdamaian dan keamanan antara Palestina dengan Israel.

Pihaknya mengatakan bahwa hal tersebut memiliki dampak lebih luas terhadap kawasan dari Timur Tengah dengan negara sekitarnya. Alasan penolakan dari Papua Nugini yaitu merasa bahwa resolusi tersebut tidak akan memberikan solusi dalam jangka panjang.

Pihak dari Papua Nugini juga menyatakan akan melepaskan dirinya dari pernyataan yang disampaikan atas gerakan Non-Blok. Alasannya unsur-unsur tidak satu jalan dengan posisi nasional dari negaranya tersebut.

4. Israel

Lalu, di sisi Israel juga memberikan pernyataan terhadap perencanaan Palestina masuk anggota PBB, di mana pihak israel menolak usulan tersebut. Bahkan mereka juga menyatakan PBB telah membuka pintu untuk otoritas Palestina telah mendukung teroris.

Pihak Israel juga menyatakan para hari peringatan Holocaust, badan yang tidak tahu malu memilih untuk memberikan penghargaan kepada Nazi pada zaman modern. Pernyataan tersebut mengarah kepada hak dan keistimewaan.

Lebih parahnya lagi, pihak Israel sampai mengatakan bahwa masuknya Palestina telah melanggar piagam PBB dengan menyebutkan bahwa Palestina tidak cinta damai. Palestina dianggap telah mencoba menghancurkan Israel melalui doktrin anak-anak, sehingga melalukan teror.

Dari fakta yang terjadi selama konflik berlangsung, kenyataan lebih mengarah pada kondisi sebaliknya mengingat korban jiwa dari pihak Palestina jauh lebih banyak. Bahkan wilayahnya Palestina semakin tergerus.

5. Argentina

Sampai sekarang Argentina dan Israel memiliki hubungan kuat bersama dengan negara-negara Arab lainnya. Argentina bahwa mengakui bahwa Palestina merupakan negara bebas dan mereka mencangkup batas-batasannya pada tahun 1967.

Pada bulan Februari lalu, Presiden baru Argentina yakni Javier Milei mengunjungi Israel untuk melakukan perjanjiaan dalam pemindahan kedutaan besar negaranya ke Yerusalem. Hal tersebut memicu perubahan signifikan dalam kebijakannya.

Milei akhirnya memberikan pengumuman bahwa pemerintahannya menyatakan Hamas merupakan kelompok teroris terlarang. Ia mengatakan ada ratusan sandera sebagian merupakan para warga Argentina. Penyanderaan tersebut dikatakan terjadi pada 7 Oktober.

Atas alasan itulah, pihak Argentina menyatakan penolakan terhadap keputusan PBB terkait Palestina masuk anggota PBB baru-baru ini. Namun, belum diketahui secara pasti alasan lain mengapa penolakan tersebut diajukan.

6. Republik Ceko

Secara historis Republik Ceko memang memiliki hubungan dan pro terhadap Israel maupun Amerika Serikat. Perwakilan Republik Ceko yakni, Jakub Kulhanek menyampaikan keanggotaan PBB tidak akan memberikan perdamaian serta kesejahteraan terhadap warga Palestina.

Pihaknya juga mendorong agar kedua negara yang sedang berkonflik tersebut perlu memulai jalur kerja sama dengan mengikuti Perjanjian Abraham. Hal tersebut mereka sampaikan demi mendorong masa depan agar lebih baik untuk negara Timur Tengah.

Dari penolakan atas perundingan PBB dalam memberikan hak dan keistimewaan kepada Palestina masih terdapat 3 negara lainnya. Secara garis besar pembahasannya yaitu apabila Palestina masuk anggota PBB tidak menjadi resolusi terbaik atas kondisi saat ini.