Gejala penyakit tuberkulosis harus diwaspadai, karena kondisi ini dikenal sangat mematikan. Sayangnya, upaya pencegahannya seringkali masih diabaikan oleh masyarakat secara luas.
Padahal, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menyebut bahwa setiap detiknya, satu individu di seluruh dunia terinfeksi TBC. Bahkan, TBC disebut juga sebagai salah satu penyebab utama kematian yang sangat mengkhawatirkan dengan angka sangat tinggi.
Itu sebabnya, penting bagi setiap orang untuk mengenali apa saja metode pencegahannya. Karena itu, gejala penyakit tuberkulosis tidak boleh diremehkan, apalagi ciri-cirinya sebenarnya sudah sangat jelas dan berbeda dengan batuk biasa.
Apa Itu Penyakit TBC atau Tuberkulosis?
Tuberkulosis atau lebih dikenal dengan singkatan TBC, merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini memiliki kemampuan menyerang berbagai jaringan dalam tubuh.
Termasuk di antaranya menyerang saraf pusat, otak, hingga ke kelenjar getah bening. Akan tetapi, area paling umum serta sering menjadi target utama adalah paru-paru. Itu sebabnya, salah satu ciri utama dari TBC berkaitan dengan pernapasan.
Menurut laporan dari WHO, tuberkulosis menduduki peringkat kedua sebagai penyakit menular paling mematikan di dunia. Sementara itu di Asia Tenggara, Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah penderita TBC terbanyak.
Bahkan pada tahun 2012 lalu, jumlah kasus TBC di Indonesia mencapai ratusan ribu jiwa. Untuk itu, sangat penting untuk memahami cara mencegah penyakit ini agar Anda dapat terhindar dari ancamannya.
Waspadai Gejala Penyakit Tuberkulosis Ini
Penularan TBC terjadi melalui udara ketika seseorang yang menderita TBC paru-paru aktif mengeluarkan droplet yang mengandung bakteri. Droplet tersebut dapat tersebar ketika penderita tuberkulosis bersin, batuk, atau bahkan walaupun hanya berbicara keras.
Droplet ini berisi cairan dari saluran pernapasan, seperti ingus atau dahak. Cairan ini dapat bertahan dalam udara selama beberapa jam serta bisa dihirup oleh orang lain melalui saluran pernapasan atas. Adapun gejala penyakit tuberkulosis secara lengkap dapat meliputi:
-
Batuk Selama Dua Minggu atau Lebih
Hampir semua penyakit sistem pernapasan dapat menyebabkan gejala batuk, termasuk TBC. Infeksinya dalam paru-paru dapat menghasilkan produksi lendir berlebihan, hingga mengakibatkan seseorang mengalami batuk secara terus menerus.
Tapi sebenarnya tidak semua kasus TBC memicu peningkatan produksi lendir, sehingga salah satu gejala penyakit tuberkulosis adalah mengalami batuk kering. Pada kasus lebih parah, batuk tersebut bahkan dapat disertai dengan keluarnya darah.
-
Nyeri pada Dada dan Sesak Napas
Perkembangan infeksi bakteri dalam paru-paru secara lebih lanjut akan menyebabkan peradangan dan penumpukan lendir secara berlebihan. Hal ini juga disertai dengan penumpukan sel mati dalam paru-paru akibat bakteri tuberkulosis.
Akibatnya, kapasitas paru-paru untuk menghirup maupun mengeluarkan udara menjadi semakin terbatas. Gejala ini adalah tanda awal penyakit TBC, yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas serta rasa nyeri di bagian dada.
-
Berkeringat Berlebihan pada Malam Hari
Gejala penyakit tuberkulosis selanjutnya adalah muncul keringat berlebihan saat malam hari. Selain itu, penderita TBC juga sering merasakan kelelahan berlebihan, nyeri sendi, serta otot. Gejalanya akan muncul saat infeksi bakteri TBC mulai berkembang dalam tubuh.
Penting untuk diingat bahwa tanda-tanda awal mungkin tidak muncul secara instan setelah infeksi. Penderita seringkali baru akan merasakan gejalanya setelah bertahun-tahun terinfeksi, sebab tahapan infeksi bakteri TBC dalam tubuh manusia sangat kompleks.
4 Langkah dalam Pencegahan Tuberkulosis
Setelah memahami apa saja gejala penyakit tuberkulosis, lantas apa saja langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah atau menghentikan penularannya? Tidak perlu khawatir, berikut adalah 4 langkah pencegahan penting untuk diperhatikan!
-
Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin)
Vaksin BCG telah lama terbukti sebagai salah satu metode pencegahan TBC yang efektif, terutama bagi individu berusia di bawah 35 tahun. Oleh karena itu, vaksinasi BCG sebaiknya dilakukan sesegera mungkin agar hasilnya efektif.
-
Diagnosis Dini
Penting untuk mendiagnosis TBC sejak dini sebab seorang individu terinfeksi TBC dapat menularkan bakteri ini kepada 10 hingga 15 orang setiap tahunnya. Jika diagnosis dan pengobatan tidak dilakukan dengan tepat, potensi penyebaran penyakit ini sangat tinggi.
-
Jaga Kebersihan Lingkungan Tempat Tinggal
Salah satu langkah pencegahan paling penting adalah menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal. Karena tuberkulosis dapat menyebar melalui udara saat penderita batuk atau bersin, maka risiko penularan dapat dikurangi dengan meningkatkan sirkulasi udara.
Jadi, pastikan hunian Anda memiliki sistem ventilasi memadaii, sehingga bakteri tidak dapat bertahan lama di udara. Selain itu, sinar matahari yang mengandung sinar UV juga dapat membunuh bakteri jadi pastikan pencahayaan di rumah juga selalu cukup.
-
Pertahankan Sistem Imun yang Kuat
Untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, penting untuk mengonsumsi makanan bergizi serta berolahraga secara teratur. Sistem kekebalan yang baik akan membantu melindungi tubuh dari berbagai penyakit, termasuk TBC.
Jadi, melakukan upaya pencegahan jauh lebih baik daripada mengobati penyakit ini setelah terinfeksi. Selain itu, konsumsi suplemen juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda agar terhindar dari bakteri penyebab gejala penyakit tuberkulosis.